LKS Wilker II, Ini Para Jagoan SMK Negeri 1 Tapen

Pelaksanaan LKS Wilayah Kerja II Resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada Hari Minggu, 23 Januari 2022. Pembukaan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Panji Kabupaten Situbondo. Kabupaten Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi menjadi tuan rumah untuk gelaran LKS Wilker II tahun ini.

Terdapat 53 bidang lomba yang dipertandikan pada LKS Wilker II tahun 2022. Seluruh bidang lomba ini didistribusikan pada SMK berada di ketiga kabupaten tersebut. SMK Negeri 1 Tapen sendiri mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tuan rumah pada bidang Lomba Chemistry.

Pada LKS kali ini, SMK Negeri 1 Tapen mengutus 6 siswa yang berkompetisi di 6 bidang lomba. Keenam siswa merupakan utusan dari 3 kompetensi keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Tapen.

Kompetensi Keahlian Kimia Industri mengirimkan Aisyah Trisnia Wulandari untuk mengikuti lomba chemistry. Pelaksanaan lomba chemistry dilaksanakan secara daring dengan penilaian portofolio dikarenakan jumlah peserta yang hanya diikuti oleh 7 sekolah.

Sementara Kompetensi Keahlian Multimedia mengikuti 2 bidang lomba dengan mengirimkan Intan Tri Wulandari yang mengikuti Graphic Design Technology dan Amelia Zalianty yang mengikuti 3D Game Art. Bidang Lomba Graphic Design Technology dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bondowoso, sementara 3D Game Art dilaksanakan secara daring dengan SMK Negeri 3 Bondowoso sebagai Host.

Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak mengirimkan 3 Bidang lomba. Hafid Wahyudi bertanding di Web Technology yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Banyuwangi. Sementara Sitti Ainun Nafila dan Putri Nur Fadila yang mengikuti Artificial Intellegence serta Muhammad Farikh Fauzi yang mengikuti Cloud Computing secara otomatis dinyatakan lolos ke tingkat provinsi karena jumlah peserta tidak sampai 5 sekolah.

Jumlah bidang lomba yang diikuti pada tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Menurut Waka Kesiswaan, Bapak Adi Sumantri, S.Pd., mengikut sertakan siswa pada lomba LKS sangat penting untuk meningkatkan semangat dan motivasi dan siswa. “Menjadi juara itu penting, namun lebih penting lagi memberikan ruang kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman bertanding untuk meningkatkan mental mereka”, ujar guru yang pernah menjadi Juara II Guru berprestasi tahun 2015.