Sebagai daerah agraris, Kabupaten Bondowoso memiliki banyak produk pertanian dan perkebunan. Kopi adalah salah satunya. Sejak jaman kolonial, Kopi asal bondowoso dikenal memiliki cita rasa khas dan diminati di berbagai belahan negara dunia.
Di sisi lain, produksi kopi di Kabupaten Bondowoso melahirkan limbah berupa kulit kopi. Limbah kulit kopi merupakan limbah organik (padat) yang dihasilkan dari perkebunan kopi ataupun dari pabrik pengolahan kopi menjadi biji kopi. Besarnya limbah kulit kopi yang dihasilkan perkebunan ataupun pabrik biji kopi yang jika tidak dimanfaatkan akan terbuang dan menimbulkan pencemaraan.
Kondisi ini menimbulkan kegalauan bagi Meiliya Ayu Elsa Prawiro, Siswi kelas XII Kimia Industri. Siswi yang berasal dari desa Sukorejo Kecamatan Sumberwringin ini merasakan betul bagaimana limbah kulit kopi ini menjadi masalah di desanya. “Aroma limbah kopi tidak enak” kata dara cantik ini.
Berbekal belajar di Jurusan Kimia Industri SMKN 1 Tapen, Elsa berinisiatif menawarkan pengolahan limbah kulit kopi menjadi Pupuk Organik Cair. Bekerja sama dengan Remaja Masjid Al-Abor, Elsa memberikan pelatihan membuat Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Kopi pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Didominasi peserta pelatihan yang mayoritas laki-laki, Elsa tidak terlihat canggung. Dengan sigap, ia mempraktekkan tahapan pembuatan langkan demi langkah sampai Pupuk Organik Cair siap. Para peserta terlihat antusias menyimak materi.
Andre, salah satu peserta berharap banyak pelatihan ini bisa berdampak positif bagi desa. “Sekitar 80 persen limbah kulit kopi di sini masih belum terkelola”, katanya. Sementara Andi, salah watu warga meminta pelatihan sejenis untuk digelar lebih sering karena memberikan ilmu terapan bagi warga.