Pendidikan tinggi kini menjadi kebutuhan penting di tengah ketatnya persaingan dunia kerja. Hal ini mengemuka dalam sosialisasi bertema “Mengapa Harus Kuliah?” yang dilaksanakan pada Kamis, 19 Juni 2025 di Aula SMK Negeri 1 Tapen. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu M. Safiih, M.Kom dan Mochlis Ekowijayanto, M.Pd., yang memberikan pemaparan mendalam mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Dalam penyampaian materi, kedua narasumber menekankan bahwa kuliah merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan siswa, bukan sekadar pilihan setelah lulus sekolah. Mereka mengungkapkan bahwa realitas pasar kerja saat ini menunjukkan angka pengangguran masih tinggi, terutama di kalangan lulusan SMA dan SMK. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat bahwa lulusan SMK memiliki tingkat pengangguran terbuka tertinggi, yakni 8,62%, mengungguli lulusan SMA, SMP, bahkan SD.
M. Safiih, M.Kom menyampaikan bahwa kuliah tidak hanya membuka akses ke peluang kerja yang lebih luas, tetapi juga meningkatkan keterampilan, pengetahuan, serta potensi penghasilan. “Rata-rata gaji lulusan S1 tercatat sebesar Rp 4,59 juta, jauh di atas lulusan SMA atau SMK yang hanya berkisar Rp 2,7 juta,” jelasnya. Fakta ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam nilai ekonomi antara lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Mochlis Ekowijayanto, M.Pd. menambahkan bahwa kuliah juga memperluas jaringan sosial dan profesional yang berperan besar dalam perkembangan karier di masa depan. “Banyak perusahaan besar lebih memprioritaskan lulusan D3 atau S1 dalam proses rekrutmen. Ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi menjadi salah satu syarat utama di dunia kerja saat ini,” ujarnya.
Menariknya, kesempatan kuliah tidak selalu harus mahal. Dengan prestasi dan semangat belajar yang tinggi, banyak peluang beasiswa dapat dimanfaatkan. Sosialisasi ini juga menampilkan kisah inspiratif Raeni, seorang mahasiswi dari keluarga sederhana yang berhasil menempuh pendidikan dari S1 di UNNES hingga S3 di Inggris secara gratis melalui beasiswa Bidikmisi, Beasiswa Presiden, dan LPDP.
Dalam kesempatan tersebut, Universitas Nurul Jadid diperkenalkan sebagai salah satu perguruan tinggi yang sangat relevan bagi lulusan SMK. Lokasinya yang dekat, program studi yang sesuai, fasilitas lengkap, serta ketersediaan beasiswa menjadikan kampus ini pilihan tepat bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus jauh dari rumah.
Sosialisasi ditutup dengan ajakan kepada para orang tua dan siswa untuk berdiskusi secara terbuka mengenai masa depan pendidikan anak. Menyusun rencana pendidikan sejak awal, mencari informasi beasiswa, serta menjadikan kuliah sebagai prioritas adalah langkah nyata untuk memutus rantai pengangguran dan meningkatkan taraf hidup generasi mendatang.
Dengan semangat kolaborasi antara sekolah, siswa, dan orang tua, diharapkan semakin banyak lulusan yang melanjutkan kuliah dan mampu bersaing di dunia kerja. Karena sejatinya, kuliah bukanlah beban, melainkan jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
M. Safiih, M.Kom menyampaikan bahwa kuliah tidak hanya membuka akses ke peluang kerja yang lebih luas, tetapi juga meningkatkan keterampilan, pengetahuan, serta potensi penghasilan. “Rata-rata gaji lulusan S1 tercatat sebesar Rp 4,59 juta, jauh di atas lulusan SMA atau SMK yang hanya berkisar Rp 2,7 juta,” jelasnya. Fakta ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan dalam nilai ekonomi antara lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi.
Mochlis Ekowijayanto, M.Pd. menambahkan bahwa kuliah juga memperluas jaringan sosial dan profesional yang berperan besar dalam perkembangan karier di masa depan. “Banyak perusahaan besar lebih memprioritaskan lulusan D3 atau S1 dalam proses rekrutmen. Ini membuktikan bahwa pendidikan tinggi menjadi salah satu syarat utama di dunia kerja saat ini,” ujarnya.
Menariknya, kesempatan kuliah tidak selalu harus mahal. Dengan prestasi dan semangat belajar yang tinggi, banyak peluang beasiswa dapat dimanfaatkan. Sosialisasi ini juga menampilkan kisah inspiratif Raeni, seorang mahasiswi dari keluarga sederhana yang berhasil menempuh pendidikan dari S1 di UNNES hingga S3 di Inggris secara gratis melalui beasiswa Bidikmisi, Beasiswa Presiden, dan LPDP.
Dalam kesempatan tersebut, Universitas Nurul Jadid diperkenalkan sebagai salah satu perguruan tinggi yang sangat relevan bagi lulusan SMK. Lokasinya yang dekat, program studi yang sesuai, fasilitas lengkap, serta ketersediaan beasiswa menjadikan kampus ini pilihan tepat bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus jauh dari rumah.
Sosialisasi ditutup dengan ajakan kepada para orang tua dan siswa untuk berdiskusi secara terbuka mengenai masa depan pendidikan anak. Menyusun rencana pendidikan sejak awal, mencari informasi beasiswa, serta menjadikan kuliah sebagai prioritas adalah langkah nyata untuk memutus rantai pengangguran dan meningkatkan taraf hidup generasi mendatang.
Dengan semangat kolaborasi antara sekolah, siswa, dan orang tua, diharapkan semakin banyak lulusan yang melanjutkan kuliah dan mampu bersaing di dunia kerja. Karena sejatinya, kuliah bukanlah beban, melainkan jalan menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.