Bramasta Baramuli Manulang, Putra Tapen yang Kibarkan Merah Putih di Alun-Alun Ki Bagus Asra

Bondowoso – Sorak bangga membahana di Alun-alun Ki Bagus Asra, Minggu (17/8/2025), ketika Sang Saka Merah Putih berkibar gagah di langit Bondowoso. Di balik momen sakral itu, ada sosok pelajar berprestasi dari SMK Negeri 1 Tapen: Bramasta Baramuli Manulang, siswa kelas XI Pengembangan Gim, yang terpilih sebagai salah satu anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) Kabupaten Bondowoso.

Lahir pada 29 Juni 2008, Bramasta adalah putra dari Bapak Heri Parulyan. Dengan langkah tegap dan tatapan penuh wibawa, ia bersama rekan-rekan Paskibra lainnya mengawal jalannya pengibaran bendera dengan khidmat dan penuh rasa tanggung jawab. Penampilannya mendapat perhatian khusus dari para tamu undangan dan masyarakat yang hadir memenuhi alun-alun.

Bramasta, Murid SMK Negeri 1 Tapen,Salah satu Anggota Paskibra Kabupaten Bondowoso


Keikutsertaan Bramasta sebagai Paskibra bukanlah hal yang instan. Ia melewati proses seleksi ketat yang menuntut kekuatan fisik, mental, dan kedisiplinan tinggi. Latihan demi latihan dijalaninya dengan penuh semangat hingga akhirnya dipercaya mengemban tugas mulia pada upacara kenegaraan terbesar tingkat kabupaten.

Kepala SMK Negeri 1 Tapen, Mashudi, S.Pd.I, yang hadir langsung di alun-alun Ki Bagus Asra, menyampaikan rasa bangga yang mendalam. “Bramasta adalah teladan bagi teman-temannya. Ia membuktikan bahwa kerja keras, disiplin, dan tekad yang kuat dapat membawa seseorang meraih kehormatan besar seperti ini,” ujarnya penuh haru.

Di tengah suasana upacara yang penuh khidmat, keluarga Bramasta juga tak kuasa menyembunyikan rasa bangganya. Sang ayah, Bapak Heri Parulyan, menyebut pencapaian putranya sebagai hadiah terindah pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. “Kami sangat bersyukur dan bangga. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi masa depannya,” ungkapnya.

Pengibaran bendera di alun-alun Ki Bagus Asra dihadiri ribuan peserta, mulai dari pejabat daerah, aparat, pelajar, hingga masyarakat umum. Dentuman drum, derap langkah, dan kibaran merah putih menciptakan suasana menggetarkan jiwa, menegaskan arti kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata para pahlawan.

Bagi Bramasta, momen ini bukan sekadar tugas seremonial, melainkan pengalaman hidup yang akan selalu dikenang. “Rasanya campur aduk, tegang tapi juga bangga. Bisa mengibarkan bendera di depan masyarakat Bondowoso adalah kehormatan yang luar biasa,” ucapnya dengan senyum penuh semangat.

Kisah Bramasta Baramuli Manulang menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Bondowoso siap meneruskan estafet perjuangan bangsa. Dengan semangat, disiplin, dan kecintaan pada tanah air, mereka berdiri tegak sebagai garda depan yang siap mengibarkan panji merah putih di mana pun berada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *