Ekstrakurikuler Chem is fun bermula dari keinginan besar untuk mengenalkan sisi lain dari kimia yang lebih menyenangkan dan lebih kontekstual dengan membuat produk-produk yang siap pakai seperti pembuatan balsem, sabun cair, dan menyalurkan ide-ide siswa dalam memaksimalkan sumber daya alam lokal seperti pengolahan limbah kulit kopi sebagai briket, pengolahan umbi gadung sebagai biskuit, dan sebagainya.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu pukul 15.45 – 16.45 WIB. Dengan pembina Ibu Dwi Yuni Hartini, S.Pd. Wiwik, sapaan akrabnya, berharap dengan adanya ekstrakurikuler ini siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki, khususnya di bidang kimia. Tidak menutup kemungkinan, bisa jadi sumber penghasilan yang sangat menjanjikan di tengah derasnya arus tenaga kerja yang berlimpah. Sedangkan persaingan di dunia kerja sangat ketat.
Pada pertemuan Rabu lalu, Ekstrakurikuler Chem is Fun di sekolah telah berhasil mengembangkan teknologi pembuatan briket dari kulit kopi. Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengatasi masalah sampah dan meningkatkan pemahaman siswa tentang potensi limbah yang dapat dimanfaatkan.
Dalam proses pembuatan briket, kulit kopi diolah dan dicampur dengan bahan pengikat seperti tepung jagung. Kemudian, briket tersebut dibentuk dengan menggunakan cetakan dan dikeringkan. Hasilnya adalah briket yang kuat dan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak.
Ekstrakurikuler ini juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang manajemen sampah dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi sekolah lain untuk mengembangkan kegiatan yang serupa.
“Sekolah berharap dapat meningkatkan produksi briket dari kulit kopi dan menjual produk tersebut kepada masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan teknologi ramah lingkungan. ” Ujar ibu Wiwik penuh harap.