Pada Selasa, 6 Februari 2024, di Balai Desa Pasarejo dan Balai Desa Lombok Kulon, tiga siswa kelas XII Kimia Industri SMK Negeri 1 Tapen, yakni Ahmad Reza, Uswatun Hasanah, dan Alviana Rosida, mengejutkan warga sekitar dengan kegiatan pembuatan lilin aromaterapi yang unik. Kegiatan ini dimulai pada jam 08.00 dan berlangsung hingga 13.00 WIB, mengundang perhatian Kepala Sekolah, Bapak Asyik Sulaiman, S.Pd., M.Pd, serta pengawas SMK, kader PKK, Gapoktan, dan perangkat desa.
Tidak lazimnya, bahan utama yang mereka gunakan adalah minyak jelantah, suatu terobosan yang mencuri perhatian banyak orang. Ahmad Reza, Uswatun Hasanah, dan Alviana Rosida membuktikan bahwa limbah seperti minyak jelantah dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Proses pembuatan lilin aromaterapi ini menjadi inovasi yang menarik karena tidak hanya mendaur ulang limbah, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi.
Kegiatan ini tidak hanya menciptakan lilin aromaterapi, tetapi juga memberikan wawasan tentang kimia industri kepada siswa-siswa yang terlibat. Dengan bimbingan guru-guru dan dukungan penuh dari Kepala Sekolah, para siswa berhasil menghasilkan lilin aromaterapi yang memiliki aroma menyegarkan. Hasil karya mereka menunjukkan betapa pentingnya pemanfaatan limbah secara bijaksana dalam dunia industri.
Bapak Asyik Sulaiman, S.Pd., M.Pd, selaku Kepala Sekolah, menyatakan kebanggaannya terhadap prestasi para siswa Kimia Industri. Ia berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lain untuk terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam bidang kimia industri. Selain itu, pengawas SMK yang turut hadir juga memberikan apresiasi atas kontribusi siswa dalam menghadirkan solusi yang berkelanjutan terhadap masalah limbah.
Kehadiran kader PKK, Gapoktan, dan perangkat desa memberikan dukungan masyarakat yang kuat terhadap upaya pembelajaran siswa. Mereka menyaksikan langsung proses kreatifitas siswa dalam menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi. Kolaborasi antara sekolah dan masyarakat ini diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik.
Pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini juga menjadi perhatian dalam upaya pengelolaan limbah di tingkat desa. Dengan menonjolkan nilai-nilai ekonomi dan edukasi, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam menciptakan kesadaran masyarakat akan potensi limbah sebagai bahan baku yang dapat didaur ulang. Sehingga, tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Para siswa dan guru pembimbing berharap bahwa keberhasilan pembuatan lilin aromaterapi ini dapat dijadikan contoh positif dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan di bidang kimia industri. Dengan semangat inovasi seperti yang ditunjukkan Ahmad Reza, Uswatun Hasanah, dan Alviana Rosida, diharapkan generasi muda dapat terus menjadi agen perubahan untuk menciptakan solusi kreatif dalam menghadapi tantangan masa depan.