Tidak ada yang kekal dalam kedinasan, pegawai yang mengabdi pada sebuah instansi dapat keluar dengan berbagai alasan. Baik karena pindah tugas, pensiun, maupun mengundurkan diri. Kondisi ini juga terjadi di SMK Negeri 1 Tapen, di mana dua guru terbaiknya harus keluar dari sekolah.
Adalah Bapak Budi Santoso, S.Pd., M.Pd., salah satu guru senior yang harus pindah tugas karena mendapatkan promosi sebagai Kepala Seksi SMA pada Cabang DInas Pendidikan Wilayah Bondowoso. Sementara Ibu Iradhatun Fauziyah, S.Pd., mengundurkan diri karena alasan keluarga.
Untuk melepas kedua guru terbaik, SMK Negeri 1 Tapen mengadakan Pisah Kenang yang dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2022. Seluruh guru dan karyawan menghadiri acara sebagai penghormatan terakhir sebelum kedua guru ini meninggalkan sekolah.
Dalam sambutannya, Kepala SMK Negeri 1 Tapen, Bapak Asyik Sulaiman, S.Pd, M.Pd., menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Bapak Budi dan Ibu Ira. “Bapak Budi ini salah satu guru pembabat di sini, jadi beliau tahu betul bagaimana sulitnya perjuangan membangun sekolah dari awal. Sementara Ibu Ira, meskipun hanya beberapa tahun, tapi sangat bermakna bagi kita” Ujar Bapak Asyik.
Ibu Ira membalas sambutan Kepala Sekolah dengan ucapan terima kasih, “Saya di sini mendapatkan keluarga baru yang sangat ramah dan hangat”, katanya. Sementara Bapak Budi tidak banyak menyampaikan kata-kata, “Mohon maaf, saya tidak bisa banyak bicara. Saya sangat sedih meninggalkan tempat yang sangat berarti bagi saya” kata Bapak Budi.
Dalam keharuan lepas pisah, tidak sedikit guru dan karyawan SMK Negeri 1 Tapen yang terlihat meneteskan air mata. “Begini ternyata rasanya kehilangan ya..” Ujar Bapak Hasan, S.Pd, sambil menyeka air matanya.
Pada akhir acara, keluarga besar SMK Negeri 1 Tapen yang diwakili oleh Kepala Sekolah menyampaikan cindera mata yang diserahkan langsung kepada Bapak Budi dan Ibu Ira. Selanjutnya, secara bergantian seluruh guru dan karyawan berfoto bersama.
Selamat jalan Bapak Budi dan Ibu Ira. Semoga sukses dan bahagia selalu.