Bondowoso, 28 April 2024 – Dua guru SMKN 1 Tapen, Alvi Hidayati (guru Matematika) dan Qoimatul Adilah (guru Kejuruan), menjadi bagian dari 52 Guru Penggerak (GP) angkatan 9 Kabupaten Bondowoso yang memamerkan hasil karyanya dalam acara Panen Hasil Karya Guru Penggerak.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur Dr. Muhammad Muhajir S.Pd., M.Pd., dan Plh Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Bondowoso Hj. Anisatul Hamidah, S.Ag., S.H., M.Si., M.Kn.
Program Guru Penggerak Angkatan 9 di Kabupaten Bondowoso diikuti oleh 52 GP dari sekolah negeri dan swasta yang terbagi dalam 10 kelas. Program ini dilaksanakan selama 8 bulan, mulai dari Agustus 2023 hingga April 2024.
Kepala SMKN 1 Tapen, Mashudi, S.Pd.I mengapresiasi prestasi kedua gurunya tersebut. Ia mengatakan bahwa program Guru Penggerak telah memberikan banyak manfaat bagi sekolahnya, termasuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kepemimpinan guru.
“Saya sangat bangga dengan prestasi kedua guru kaneta. Mereka telah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan program Guru Penggerak. Program ini telah memberikan banyak manfaat bagi sekolah kami, termasuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kepemimpinan guru,” ujarnya.
Ia berharap agar program Guru Penggerak dapat terus dilaksanakan di masa depan, sehingga semakin banyak guru yang dapat terinspirasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
SMK Negeri 1 Tapen telah memiliki 6 guru yang telah lulus Pendidikan Guru Penggerak. Selain itu masih terdapat 4 guru yang menunggu proses pendidikan, dan 6 guru yang masih mengikuti proses seleksi.
Guru Penggerak adalah program pengembangan kepemimpinan guru yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk menciptakan guru-guru penggerak yang mampu memimpin dan menginspirasi guru lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolahnya.
Guru Penggerak direkrut melalui seleksi yang ketat dan mengikuti pelatihan selama 6 bulan. Selama pelatihan, mereka belajar tentang kepemimpinan, pedagogi, dan strategi pembelajaran yang efektif. Setelah menyelesaikan pelatihan, Guru Penggerak kembali ke sekolahnya masing-masing dan menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.